Rabu, 30 Oktober 2019



       POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI
 





DISUSUN OLEH  :

Nama        :    RYAN YUDHA KUNTARA            (20190431-E)           
                                                         

TEKNIK KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV





BATU,        OKTOBER 2019

PERCOBAAN 14

MEMBUAT RANGKAIAN COUNT DOWN
BCD TO SEVEN SEGMENT

1.         Tujuan                       : Agar bintara mahasiswa mampu membuat rangkaian count down bcd  to seven segment.

2.         Alat dan Bahan       : 

a.         IC 74LS192;
b.         IC 74LS47;
c.         IC 555;
d.         VR;
e.         Double Seven Segment; dan
            f.          Livewire.

3.         Dasar Teori              :
           
A.           IC 74LS192



 















Komponen utama IC 74LS192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun.

            74LS192 dibangun dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logik. Transisi logik dari 0 ke 1 (Low to High) pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD (binary code decimal) QA,QB,QC dan QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik 0 ke 1 pada pin DN (pin 4), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.

            IC 74LS192 dilengkapi juga dengan pin keluaran CO (Carry Out) dan BO (Borrow Out) yang masing-masing adalah normally high dan bekerja secara terpisah. Transisi keluaran desimal dari 9 ke 0 (counting up) men-trigger pin CO mengeluarkan pulsa 0 ke 1 (Low to High). Sebaliknya transisi desimal dari 0 ke 9 (counting down), men-trigger pin BO mengeluarkan pulsa 0 ke 1. Dengan demikian kedua keluaran ini dapat dipakai sebagai trigger clock untuk tingkat pencacahan berikutnya.

Rangkaian pencacah ini akan bekerja jika pin CLR = 0 (low). Untuk itu port input RESET harus di ground atau diberi logik 0 dalam keadaan normal. Reset (tampilan desimal menunjukkan angka 0) berlaku jika pada pin CLR (pin 14) ada transisi logik dari 0 ke 1. Demikian juga dengan pin UP dan pin DN, akan bekerja (counter naik/turun) hanya jika ada transisi dari 0 ke 1 pada pin ini.



 














B.           IC 74LS47



 






















IC BCD 74LS47 atau yang sering kali disebut IC 7447, dan IC decoder BCD. IC ini adalah sebagai Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segmentdekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda. Ada dua macam yaitu Ic 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk menyalakan sevent segment mode common anode.
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). Pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).
LT’ , Lamp Test : berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan menunjukkan angka delapan (8).
BI’/RBO’ , Blanking Input/Row Blanking Output : berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI’ , Row Blanking Input : berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
Lamp test (LT) akan menyalakan setiap segmen untuk melihat apakah segmen-segmen tersebut beroperasi. Selanjutnya Ripple Blanking Input RBI akan mematikan semua segmen bila rangkaian diaktifkan.
Tabel Kebenaran pada IC 74LS47 :
·        















·         Rangkaian Aplikasi Dekoder BCD Ke 7 Segmen Common Anoda (IC 7447) :



 


                       


















C.           IC 555 SEBAGAI ASTABIL MULTIVIBRATOR




 











Astable multivibrator yang dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit gelombang 555 merupkan chip yang didesain  khusus untuk keperluan pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup menggunakan reistor (R) dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator astabil yang dibangun menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut.

·         Rangkaian Astable Multivibrator IC 555



 















Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor. Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara +VCC dan terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground. Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.

Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan, kapasitor akan terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan muatan C lewat RB ke ground.

D.           Seven Segment.










 





Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).

Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay angka digital dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu rangkaian digital. 

Seven segmen ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.

Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.  Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).


4.         Langkah - Langkah Percobaan  :
           
a.            Buat Rangkaian Percobaan 13 A;
b.            Buat Rangkaian Percobaan 13 B;
c.            Buat Tabel Jika VR diputar;
d.         Siapkan Live Wire; dan
e.         Buatkan Rangkaian dibawah Ini dan amati;

·  

·         Tabel Jika VR diputar



 











5.         Analisa                      :

a.             Pada percobaan potensio pada prosentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 2 pulsa dalam 1 detik.

b.             Pada percobaan potensio pada prosentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang masih sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,75 pulsa dalam 1 detik.

c.             Pada percobaan potensio pada prosentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,50 pulsa dalam 1 detik.

d.             Pada percobaan potensio pada prosentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,25 pulsa dalam 1 detik.

e.             Pada percobaan potensio pada prosentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,10 pulsa dalam 1 detik.

f.              Pada percobaan potensio pada prosentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,05 pulsa dalam 1 detik.

g.             Pada percobaan potensio pada prosentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1 pulsa dalam 1 detik.

h.            Pada percobaan potensio pada prosentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,9 pulsa dalam 1 detik.

i.              Pada percobaan potensio pada prosentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,8 pulsa dalam 1 detik.
j.               Pada percobaan potensio pada prosentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,7  pulsa dalam 1 detik.

k.             Pada percobaan potensio pada prosentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,6  pulsa dalam 1 detik.


6.            Kesimpulan                         :

Hasil dari percobaan tersebut dapat disimpulkan tinggi rendahnya potensio saat dinaikkan mulai dari 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% membuktikan peubahan bentuk nyala angka pada di 7 segment display sangat berpengaruh terhadap kecepatan pergantian bentuk angka tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar