POLTEKAD
KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH :
Nama : RYAN YUDHA KUNTARA (20190431-E)
TEKNIK
KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV
BATU, OKTOBER 2019
PERCOBAAN 14
MEMBUAT RANGKAIAN COUNT DOWN
BCD TO SEVEN SEGMENT
1. Tujuan : Agar bintara mahasiswa mampu membuat rangkaian
count down bcd to seven segment.
2. Alat dan Bahan :
a. IC 74LS192;
b. IC 74LS47;
c. IC 555;
d. VR;
e. Double Seven Segment; dan
f.
Livewire.
3. Dasar
Teori :
A.
IC 74LS192
Komponen utama IC 74LS192 adalah sebuah up/down decade counter,
yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9)
naik dan turun.
74LS192 dibangun
dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logik. Transisi logik dari 0
ke 1 (Low to High) pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD (binary code
decimal) QA,QB,QC dan QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik
0 ke 1 pada pin DN (pin 4), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.
IC 74LS192 dilengkapi
juga dengan pin keluaran CO (Carry Out) dan BO (Borrow Out) yang masing-masing
adalah normally high dan bekerja secara terpisah. Transisi keluaran desimal
dari 9 ke 0 (counting up) men-trigger pin CO mengeluarkan pulsa 0 ke 1 (Low to
High). Sebaliknya transisi desimal dari 0 ke 9 (counting down), men-trigger pin
BO mengeluarkan pulsa 0 ke 1. Dengan demikian kedua keluaran ini dapat dipakai
sebagai trigger clock untuk tingkat pencacahan berikutnya.
Rangkaian pencacah ini akan bekerja jika pin
CLR = 0 (low). Untuk itu port input RESET harus di ground atau diberi logik 0
dalam keadaan normal. Reset (tampilan desimal menunjukkan angka 0) berlaku jika
pada pin CLR (pin 14) ada transisi logik dari 0 ke 1. Demikian juga dengan pin
UP dan pin DN, akan bekerja (counter naik/turun) hanya jika ada transisi dari 0
ke 1 pada pin ini.
B.
IC 74LS47
IC BCD 74LS47 atau yang sering kali
disebut IC 7447, dan IC decoder BCD. IC ini adalah sebagai Dekoder BCD ke seven
segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang
melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder
BCD ke seven segmentdekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode
common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode
common katoda. Ada dua macam yaitu Ic 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven
segment yang berfungsi untuk menyalakan sevent segment mode common anode.
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai
masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini
dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas
yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan
keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga
ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan
(blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). Pada
konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking
input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).
LT’ , Lamp Test : berfungsi
untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran dari IC ini
akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan menunjukkan angka delapan (8).
BI’/RBO’ , Blanking
Input/Row Blanking Output : berfungsi untuk mematikan
keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika
“1” dan seven segment akan mati.
RBI’ , Row Blanking Input : berfungsi
untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila diberi
logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan
berlogika “1” dan seven segment akan mati.
Lamp test (LT) akan menyalakan setiap
segmen untuk melihat apakah segmen-segmen tersebut beroperasi.
Selanjutnya Ripple Blanking Input RBI akan mematikan semua segmen
bila rangkaian diaktifkan.
Tabel Kebenaran pada IC
74LS47 :
·
·
Rangkaian Aplikasi Dekoder BCD Ke 7 Segmen
Common Anoda (IC 7447) :
C. IC 555 SEBAGAI ASTABIL MULTIVIBRATOR
Astable
multivibrator yang dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup
sederhana, karena hanya menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu
sendiri. IC pembangkit gelombang 555 merupkan chip yang didesain khusus
untuk keperluan pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit
yang digunakan untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup
menggunakan reistor (R) dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator
astabil yang dibangun menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian
berikut.
·
Rangkaian
Astable Multivibrator IC 555
Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil
dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor. Kemudian untuk
merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara +VCC dan
terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan
terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground.
Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan,
kapasitor akan terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada pin 6 ada naik
di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini
akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke positif. Keluaran (pin 3)
berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan muatan C lewat RB
ke ground.
D.
Seven Segment.
|
|||
Seven Segment Display (7 Segment
Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen
adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven
Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital,
Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel
Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital
. Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Seven
Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven
segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven
segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay angka digital
dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan
informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu
rangkaian digital.
Seven
segmen ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 yang
penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi untuk
dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode (
LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.
Seven Segment
Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan
OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9
(Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen.
Selain 0 – 9, Seven
Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari
A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi
bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah
pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan
“titik” yang menunjukan angka koma decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display,
diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal
Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
4. Langkah - Langkah Percobaan :
a.
Buat
Rangkaian Percobaan 13 A;
b.
Buat
Rangkaian Percobaan 13 B;
c.
Buat
Tabel Jika VR diputar;
d. Siapkan
Live Wire; dan
e. Buatkan Rangkaian dibawah Ini dan amati;
·
|
5. Analisa :
a.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display
dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang sangat cepat, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 2 pulsa dalam 1 detik.
b.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang masih sangat
cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,75 pulsa dalam 1
detik.
c.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang sangat cepat,
serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,50 pulsa dalam 1 detik.
d.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,25 pulsa
dalam 1 detik.
e.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,10 pulsa
dalam 1 detik.
f.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,05 pulsa
dalam 1 detik.
g.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1 pulsa
dalam 1 detik.
h.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang cepat tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,9 pulsa
dalam 1 detik.
i.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,8 pulsa
dalam 1 detik.
j.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display
dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp seiring
ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka makin
melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,7 pulsa dalam 1 detik.
k.
Pada
percobaan potensio pada prosentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment
display dalam mengganti bentuk nyala angka berupa angka yang standart tp
seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala angka
makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak
0,6 pulsa dalam 1 detik.
6.
Kesimpulan :
Hasil dari percobaan tersebut dapat
disimpulkan tinggi rendahnya potensio saat dinaikkan mulai dari 0%, 10%, 20%,
30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% membuktikan peubahan bentuk nyala
angka pada di 7 segment display sangat berpengaruh terhadap kecepatan
pergantian bentuk angka tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar